Badan antariksa Amerika NASA mengatakan gambar matahari yang lebih
baik yang diambil oleh pesawat antariksa dan sistem pengolahan data yang
baru telah memperkuat kemampuan para ilmuwan untuk memperkirakan badai
yang keras pada matahari yang dapat mengganggu komunikasi di bumi.
Beberapa kamera “wide-field” dalam dua pesawat antariksa NASA yang
diluncurkan tahun 2006 – telah mengambil gambar-gambar mata hari yang
sangat jelas dari orbit mata-hari kedua pesawat yang terpisah itu – satu
di depan Bumi dan satu lagi di belakangnya.
Gambar-gambar tersebut sedang dianalisa dengan teknik pengolahan data
yang baru. Hasilnya membantu para ilmuwan untuk mengukur dengan lebih
akurat badai matahari yang disebut “coronal mass ejections,” atau CME,
dan dengan lebih tepat meramalkan waktu tibanya badai itu di Bumi.
CME adalah milyaran ton awan yang sangat panas dan partikel yang
bermuatan listrik yang disemburkan ke antariksa dari lapisan atas
atmosfir matahari, yakni corona. Coronal Mass Ejections, ketika sampai
di Bumi, dapat merusak satelit, mengganggu komunikasi elektronik dan
menyebabkan kemacetan transmisi aliran litrik.
Meramalkan dengan akurat badai matahari penting karena matahari
sedang memasuki periode badai yang semakin keras dalam siklus normal
11-tahunnya. Interval kegiatan tinggi, yang disebut “solar maximum,”
diperkirakan akan mencapai puncaknya tahun 2013.
Para ilmuwan mengatakan teknik pelacakan yang diperkuat telah
memungkinkan mereka melihat keseluruhan siklus kehidupan CME, dari
asalnya di matahari hingga ketika sampai di Bumi. Sebelumnya, peramal
cuaca antariksa harus menaksir kapan CME akan sampai di Bumi tanpa
gambaran yang lengkap evolusi badai matahari itu.
0 komentar:
Post a Comment