Asal Usul Kemampuan Bernafas Manusia Terungkap
Ilmuwan dari Universitas Alaska di Fairbanks berhasil mengungkap proses
evolusi atau asal usul vertebrata, termasuk manusia, hingga bisa
memiliki kemampuan bernafas.
Hasil penelitian tersebut dipresentasikan di pertemuan tahunan Society
for Neuroscience pada Rabu (17/10/2012) hari ini di New Orleans, Amerika
Serikat.
Michael Harris, pimpinan tim peneliti, mengungkapkan, "Untuk bernafas
dengan paru-paru, Anda butuh lebih dari sekedar paru-paru. Anda perlu
jejaring saraf yang peka terhadap karbon dioksida."
Menurut Harris, jejaring saraf itulah yang membuat manusia atau golongan
vertebrata lain mampu menghirup oksigen yang kemudian diubah oleh sel
menjadi energi serta mengeluarkan karbon dioksida sebagai sisa
metabolisme.
Proses evolusi kemampuan bernafas manusia dan vertebrata lain tak lepas
dari perkembangan jejaring saraf yang peka karbon dioksida, yang oleh
Harris disebut "generator irama".
Dalam penelitiannya, Harris mencoba mencari asal usul generator irama
tersebut. Ia meyakini, kemampuan bernafas tidak berasal dari hewan yang
sudah punya paru-paru tetapi yang memiliki generator irama.
"Kami mencoba meneliti contoh hidup hewan yang tak bernafas, seperti
lamprey dan mencoba melihat bukti generator iramna yang bisa melakukan
aktivitas selain pernafasan," kata Harris seperti dikutip Science Daily,
Selasa (16/10/2012).
Lamprey merupakan jenis ikan primitif. Fauna itu tak punya paru-paru dan
tak bernafas dengan mekanisme yang sama dengan vertebrata. Sebagai
larva, lamprey hidup di lumpur. Sementara, oksigen dan makanan
didapatkan dengan memompa air ke tubuhnya. Lamprey punya perilaku mirip
batuk pada untuk membersihkan diri dari lumpur. Perilaku ini
dikendalikan oleh pusat generator irama di otak.
"Kami berpikir bahwa perilaku batuk pada lamprey mirip dengan pernafasan pada amfibi," kata Harris.
"Ketika kami mengambil otak lamprey dan mengukur aktivitas saraf
yterkait pernafasan, kami menemukan pola yang menunjukkan aktivitas
pernafasan dan generator irama yang sensitif dengan karbon dioksida,"
sambung Harris.
Evolusi berjalan hingga kemampuan bernafas kemudian dimiliki oleh ikan.
Dalam perkembangannya, terjadi evolusi yang memunculkan hewan darat,
meliputi amfibi, reptil dan mamalia. Kemampuan bernafas pun terus
berevolusi sesuai lingkungan yang dihadapi. Kemampuan bernafas manusia
saat ini tidak terlepas dari proses panjang di belakangnya.
Related Posts :
Post : asal usul
0 komentar:
Post a Comment